Bali juluki sebagai pulau seribu pura, di antara pura pura tersebut salah satunya adalah Pura Batu Bolong yang terletak di Desa canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Jarak tempuh ke lokasi pura ini sekitar 18 km dari kota denpasar dan kira-kira 45 menit perjalanan dari bandara Ngurah Rai bila menggunakan kendaraan bermotor.
Pura Batu Bolong didirikan sebagai tempat pemujaan kepada Ida Batara Segara dan merupakan salah satu Pura Kayangan Jagat di Bali. Masyarakat Hindu di Bali selalu datang setiap hari ke pura ini untuk melakukan sembahyang memohon berkah dari Ida Batara Segara agar diberikan kerahayuan dan kerharmonisan. Selain itu pura Batu Bolong merupakan tempat penyucian benda benda sakral milik pura-pura yang ada di Bali (pralingga atau pratima Ida Bhatara dan segala perlengkapannya). Ritual upacara Melasti, Pekelem, Purnama kapat dan Piodalan selalu diadakan dipura ini.
Pura Batu Bolong berada kira-kira 50 meter dari bibir pantai Canggu dengan posisi menghadap kearah selatan pulau dan berada di lahan seluas kira-kira 50 are, seperti halnya pura-pura kayangan jagat yang ada di Bali, pura ini juga memiliki Tri Mandala yaitu utamaning mandala (jeroan), madianing utama (halaman tengah) dan nistaning mandala (jaba sisi).
Sejarah awal pembangunan Pura Batu Bolong belum diketahui secara pasti, berbagai versi dan cerita terdapat
dalam lontar yang ada di Bali.
Menurut Lontar Empu Kuturan dan Lontar Lokakranti Pura ini di bangun pada abad XIV, saat Empu Kuturan ikut serta bersama Raja Udayana mengadakan pertemuan di Samuan Tiga, Bedulu, Gianyar. Dalam perjalanan mengikuti raja Empu Kuturan menemukan batu karang yang berada di sebelah selatan Linggasana (Tabanan) di situ dia melihat orang tua bertapa dengan khidmat. Lalu Empu Kuturan menegurnya. Namun, sang pertapa itu tidak bergeming dari tapanya. Setelah pertapa itu terjaga terjadilah pembicaraan dengan Empu Kuturan, dari hasil pembicaraan tersebut akhirnya tempat ini disepakati berdua diberi nama Parang Bolong.
Sedangkan menurut Lontar Tutur Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh, koleksi I Gede Suci, Pemangku Pura Puseh, Banjar Pipitan Canggu yang terkait dengan Lontar Dwijendra Tatwa, disebutkan bahwa Pura Batu Bolong didirikan tahun 1489 Masehi, abad XV. Ini berkaitan dengan anjangsana Ida Danghyang Dwijendra alias Danghyang Nirartha alias Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh turun ke Bali.
Masyarakat sekitar pura bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, ini bisa terlihat dari sawah-sawah yang ada saat menuju kawasan pura sedangkan pada posisi sebelah timur pura akan terlihat perahu perahu para nelayan.
Pura Batu Bolong ini terawat baik, bersih dan asri. Untuk area parkir terdapat disebelah bangunan pura. Karena lokasi pura ini berada dipantai Canggu, bagi wisatawan yang berkunjung ke pura ini dapat juga menyaksikan indahnya panorama alam pantai Canggu yang mempesona.
{ 0 komentar... read them below if any or add comment }